JUDUL
: OPPORTUNITY
AUTHOR
: @SHINTA MEGA LINA
GENRE
: ROMANCE,SAD,
CAST
: KIM SANG BUM , KIM SOEUN, KIM HYENA, CHOI SIWON, CHOI YOONA
Disclaimer :
Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing
author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau
produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.
Untuk tokoh utama, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua,
keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan
cerita. Dan jangan lupa comment.
Warning
: tulisan berwarna hijau adalah sudut
pandang author/penulis
FF ni pernah dipost juga di www.seokyubumsooyonwon.wordpress.com
*****
‘’halmoni
[nenek]…’’panggil hyena pada seorang wanita paruh baya yang berada di depan
rumahnya.
‘’astaga…
apakah kau belum mandi gadis kecil ? bukankah hari ini hari pertama kau sekolah ? dan dimana appa mu ?
’’ Tanya wanita paruh baya itu
‘’halmoni…
bisakah kau bertanya satu-satu.. aku bingung menjawabnya’’ ucap hyena. Wanita
paruh baya itu menghela nafas, kemudian bertanya ‘’dimana appamu ?’’ ‘’sepertinya appa masih tidur… ’’
‘’astaga…
anak itu… sudah punya anak tetap tak berubah’’
‘’halmoni
.. jangan marah-marah terus nanti tambah tua… halmoni aku tidur lagi ya…’’
‘’tidak…
kau harus mandi dan sekolah arrasoo’’
‘’Ne…..’’
setelah menjawab hyena berjalan malas
masuk ke dalam kamarnya.
*****
‘’bum…
ayo bangun… KIM SANG BUM…’’ teriak wanita paruh baya itu.
‘’eomma…
5 menit lagi…’’ ucap pemuda yang masih tertidur itu yang bernama kim sang bum.
‘’kim
bum… kau ini sudah punya anak.. jangan bersikap seperti ini… ayo cepat bangun’’
‘’ne..ne..ne…
aku bangun …’’ ucap kimbum seraya berjalan memasuki kamar mandi meninggalkan
sang eomma yang menghela nafas.
*****
hyena dan kimbum berjalan bersama
keruang makan. Disana sudah tertata rapi makanan diatas meja. Kim bum
mengernyit heran
‘’dimana
halmonimu…. ’’ Tanya kimbum pada hyena.
‘’molla…aku
lapar … ayo makan appa…’’ ajak hyena.
Ketika mereka duduk tak sengaja mata
kimbum melihat memo kecil yang ditempel didepan kulkas. Perlahan kimbum
berjalan kearah kulkas meninggalkan hyena yang menyantap sarapannya. Kim bum
membaca pelan isi memo itu…
‘’eomma
pulang dulu… antarkan hyena ke tempat ia sekolah.. jika kau ada waktu pergilah
bersenang-senang. Jangan hanya mengurusi pekerjaanmu… dan 1 lagi.. cepat
carikan eomma untuk hyena… mengerti.. ’’
-eomma-
‘’aish…
apa-apaan eomma ini… carikan eomma untuk hyena.. memangnya cari wanita baik itu
gampang… ckckck.. dasar eomma’’ gerutu kimbum seraya kembali keruang makan dan
menyantap sarapannya.
*****
Setelah diantar kimbum, hyena berjalan
pelan menuju kekelasnya sesekali ia menengok ke kanan dan kekiri memperhatikan
sekolah barunya. Tanpa sadar kini hyena sudah berada di depan kelas-nya 1-a.
hyena terdiam sesaat kemudian kembali berjalan mencari tempat duduk yang nyaman
untuk ia duduki.
*****
Seorang wanita keluar dari bandara
incheon. Sesekali dia tersenyum miris ketika melihat penumpang yang lain yang
dijemput keluarganya. Mata dibalik kacamata hitamnya pun tetap tak bisa
menyembunyikan kesedihannya. Wanita itu berjalan pelan kearah tempat parkir.
Wanita itu melepas kacamata hitamnya dan sesekali menoleh kekanan dan kekiri
seperti mencari sesuatu.
‘’nona
kim soeun.. anda sudah kembali…’’ sapa pria paruh baya itu kepada wanita yang
ia panggil bernama kim so eun.
‘’iya
ahjussi…’’
‘’mobil
anda berda disebelah sana nona… mari saya tunjukan dan ini kuncinya…’’ ucap
pria itu kemudian melangkahkan kakinya kearah mobil berwarna merah. So eun
tersenyum ketika melihat mobil yang sudah lama ia tinggalkan.
‘’masih
sama seperti dulu… sepertinya anda merawatnya dengan baik ahjussi…’’
‘’itu
sudah kewajiban kami sebagai pembersih mobil disini nona…’’
‘’sekali
lagi terima kasih..’’ ucap soeun seraya membukukan badannya.
‘’baiklah
saya pergi dulu nona…’’ pamit orang itu dan diangguki oleh soeun.
*****
Di sekolah hyena kini memasuki tahap
pengenalan. Semua murid disana maju kedepan kelas dan memperkenalkan diri,
keluarga, bahkan saudaranya. Kini giliran hyena yang harus memperkenalkan diri.
‘’perkenalkan
dirimu ’’ ucap sang songsaenim [guru]
‘’anyeong…
kim hyena ibnida… teman-teman bisa memanggilku hyena… ’’
‘’perkenalkan
nama appa dan eommamu dan seperti apa mereka…’’
‘’appaku
bernama kim sang bum. Ia tampan, baik hati, namun terkadang menyebalkan, dia
selalu bermain PSP bersamaku ketika menjelang tidur. Tetapi jika dia sudah
tertidur maka dia susah sekali dibangunkan …’’ ucap hyena yang membuat sang
songsaenim tersenyum
‘’lalu
bagaimana dengan eommamu ’’
‘’eomma…
aku tidak tahu siapa eommaku… setiap aku bertanya pasti appa menjawab eommaku
sudah mati… dan ketika aku terus bertanya tentang eomma pasti appa marah…’’
lirih hyena dengan tangisan.
‘’hyena
tidak punya ibu… lalu kamu lahir dari siapa ? ’’ kini beberapa murid disanaa
mencaci maki hyena karena tidak mempunyai ibu. Hyena semakin menangis keras.
Songsaenim membawa hyena ke ruang guru dan menenangkannya disana.
‘’aku
tidak punya eomma !’’ kata-kata itu yang selalu hyena ucap. Sang songsaenim
mengelus lembut kepla hyena bermaksud untuk menenangkannya, meskipun sudah
tenang hyena tak mau masuk kedalam kelas. Sampai bel tanda pulang berbunyi.
Hyena berlari kekelas mengambil tasnya meskipun ia mendapat ejekan namun tak ia
hiraukan dan berjalan menuju tempat dimana ia harus menunggu jemputannya dan
memasuki mobil tanpa berkata apapun. Melihat hal itu siwon [sahabat kimbum yang
biasa menjemput hyena] mengernyitkan dahinya heran.
‘’apa
ada masalah hyena…?’’ Tanya siwon. Karena hyena hari ini tak seperti biasanya.
Biasanya hyena selalu ceria dan mengoceh sepanjang jalan. Tapi ini,.. hyena
hanya diam dan menundukkan kepalanya.
‘’apa ada masalah kim hyena’’ siwon itu sudah mengerti kebiasan hyena. Dia yang
menemani hyena sejak kecil sampai sekarang.
‘’siwon
ahjussi…siapa eomma hyena ?’’ lirih hyena. siwon yang mendengar pertanyaan
hyena hanya diam tak menjawab. kemudian ia menghela nafas. ’’ hyena… Tanya saja
pada appa hyena… biar dia yang menjelaskannya pada hyena…’’ ucap siwon seraya
menjalankan mobilnya.
*****
Kimbum sedang rapat bersama bawahannya. Dia
dengan serius menatap proyektor tetapi, getaran hpnya mengganggu
konsentrasinya. Dia meminta maaf pada bawahannya dan membubarkan sang bawahan.
Kemudian dia mengangkat telepon yang ternyata dari siwon.
‘’yoboseo siwon hyung…’’ ucap
kimbum
‘’kau dimana…’’ Tanya
siwon
‘’di kantor… wae…’’
‘’bisa kita bertemu…’’
‘’dimana…’’
‘’restoran biasa…’’
‘’baiklah .. aku segera
kesana…’’
‘’aku tunggu…’’
‘’ya hyung…’’
Dan
percakapan itupun berakhir. Kimbum menemui sekretarisnya yang masih membereskan
berkas sehabis rapat tadi… yang juga tak lain adalah istri sahabatnya..siwon…
‘’yoona…
batalkan semua rapat sekarang… aku harus menemui suamimu.. sepertinya ada yang
ingin dia bicarakan…’’ ucap kimbum
‘’baiklah
bum…..’’
*****
Disebuah restoran terlihat soeun
sedang menunggu pesanannya datang sesekali dia tersenyum ketika melihat seisi
restoran itu
‘’masih
sama… tak ada yang berbeda… ’’ lirih soeun.
Pintu restoran itu berbunyi bertanda
ada seseorang yang datang. Soeun menolehkan kepalanya kearah pintu, matanya
membulat ketika melihat siapa yang datang. Tidak hanya soeun. Orang yang
barusaja memasuki restoran itupun sama-sama terkejut.
‘’siwon…’’
lirih soeun. Lelaki yang barusaja memasuki restoran itu adalah siwon sahabat
kimbum dan juga soeun. Siwon berjalan pelan kearah soeun dan menatap soeun
kemudian tersenyum sinis.
‘’kau
sudah kembali KIM SOEUN…. ’’ ucap siwon sinis
‘’siwon…’’
lirih soeun
‘’ya…
ini aku siwon… KIM SOEUN’’ Ucap siwon dengan menekankan ketika ia menyebut nama
soeun. Kemudian duduk di depan soeun.keduanya membisu hingga seorang pelayan
mengantarkan makanan yang soeun pesan.
‘’makanlah
dengan cepat… aku takut kim bum akan kesini dan melihatmu…’’ ujar siwon. Ketika
siwon menyebut nama kimbum tiba-tiba soeun menangis terisak.
‘’bagaimana…bagaimana
kabarnya dia oppa…?’’ lirih soeun dengan bahu yang bergetar. Ya.. soeun
menangis.
‘’kau
menangis… percuma soeun… semuanya sudah berlalu … kau sudah terlanjur menggoreskan
luka dihatinya… dan kau fikir selama ini dia baik-baik saja…’’ ucap siwon.
‘’mianhae…
mianhae oppa…’’
‘’bukan
padaku kau harus meminta maaf soeun.. tetapi padanya dan juga hyena..’’
‘’hyena…
nugu?[siapa]’’
‘’anak
yang kau lahirkan 7 tahun yang lalu.. yang kau jual begitu saja… hanya untuk
mengejar kesuksesanmu … anak yang tidak berdosa yang selama ini selalu
menanyakan keberadaanmu…?’’
‘’ba..bagaimana
bisa?’’lirih so eun
‘’ya..
tentu saja bisa !… ayah kandungnya yang menebusnya dari orang yang membelinya
dan ayahnya pun yang merawatnya… ’’
sinis siwon
‘’bolehkah
aku bertemu dengan mereka oppa…’’
‘’setelah
sekian lama kau pergi… kau ingin kembali begitu saja… tidak soeun… sampai
kapanpun aku tak akan pernah mempertemukanmu dengan mereka… pergilah..’’
‘’oppa…
aku mohon…’’
‘’pergi
soeun’’ bentak siwon dengan mata berkaca-kaca. Untung didalam restoran itu
hanya mereka berdua jadi mereka tidak mengganggu siapapun. Dengan tangan yang
gemetar soeun mengambil tasnya dan berlari meninggalkan siwon. Tanpa sepengetahuan
soeun siwon meneteskan air mata. Tetapi dengan tergesa-gesa ia menghapus air
mata itu ketika bunyi pintu restoran itu berbunyi.
‘’bum…’’
panggil siwon
‘’ada
apa hyung meneleponku… hyung sudah memesan makanan tanpa menungguku ya… tapi
makanan ini… makanan ini bukankah ini makanan kesuka’’
‘’oh
ini… tadi disini ada orangnya.. baru saja keluar … sudah duduk saja bukankah
kau ingin makan dulu…’’ siwon memotong ucapan kimbum.
‘’arraseo…apa
yang ingin hyung bicarakan ’’ Tanya kimbum
‘’tadi
hyena menanyakan sesuatu padaku….’’
‘’tentang
eommanya…’’ potong kimbum dan siwon mengangguk
‘’bukankah
aku pernah bilang padamu hyung... sejak hari itu.. hari dimana hyena dijual..
hyena tidak mempunyai seorang ibu…’’
‘’tapi…
pada kenyataannya dia mempunyai seorang ibu… kimbum… tidakkah kau merasa kasian
padanya… ’’ lirih siwon
‘’eommanya
sudah mati hyung…’’ tegas kim bum
‘’tidak…
pada kenyataannya eomma hyena belum mati… KIM SOEUN ia masih hidup… ’’ bentak
siwon
‘’dia
hidup atau matipun aku tidak peduli… jadi aku mohon jangan membahasnya lagi
hyung… aku pergi..’’ ucap kimbum meninggalkan siwon.
‘’pada
kenyataannya kau masih memperdulikannya kim bum’’ batin siwon.
*****
Kim bum baru saja sampai di
apartemennya. Ia mendudukan badannya di salah satu kursi di ruang tamu. Tangannya
ia gunakan untuk memijat kepalanya yang sedikit pusing. Tiba-tiba sang pembantu
[orang yang merawat hyena ketika pulang sekolah sampai kimbum pulang]
menghampirinya.
‘’apa
terjadi sesuatu.. mengapa muka anda terlihat panic seperti itu ..??’’ Tanya
kimbum heran.
‘’nona
muda.. ia sedang sakit.. ’’ mendengar itu kimbum langsung bangkit dari duduknya
dan berlari menuju kamar hyena. Sesampainya didepan kamar hyena ia menghentikan
langkahnya ketika melihat tubuh sang putri menggigil dan pucat.
‘’hyena…’’
lirih kimbum
‘’eomma…’’ mendengar igauan sang anak kim bum merasa
bersalah, ia kembali berjalan dan mengelus rambut panjang sang anak…
‘’maafkan
appa hyena… tapi hanya ini pilihan appa… eommamu sudah meninggalkanmu… apakah
kau tidak bahagia jika hanya tinggal bersama appa… apa kau masih membutuhkan
seorang eomma… maafkan appa hyena… appa belum bisa dan juga belum siap
mempertemukan kamu dengan eommamu… maafkan appa hyena…’’ lirih kimbum disertai
airmata yang keluar dari mata indahnya. Dia mengambil hpnya dan menghubungi
siwon karena siwon adalah dokter anak.
‘’yoboseo…’’ ucap kimbum ketika terhubung
dengan siwon
‘’ada apa bum… ini sudah larut
malam … mengapa menelpon…?’’
‘’hyena sakit hyung.. badannya panas… bisa
hyung datang kesini’’ pinta kimbum
‘’apa ?baiklah.. tetapi bisa kau
kompres dia dulu sebelum aku datang…’’
‘’baiklah hyung…’’ ucap kim bum seraya
mematikan teleponnya dan berlari pelan menuju daput mengambil baskom dan handuk
kecil untuk mengompres hyena.
‘’biar saya bantu tuan…’’ ucap sang
pembantu
‘’tidak usah ahjumma.. sebaiknya anda
pulang.. ini sudah malam…’’ ucap kimbum.
‘’tapi…’’
‘’biar saya yang menjaga hyena…’’ potong
kimbum
‘’baiklah…’’
Kimbum kembali kekamar hyena. Ia
mengompres hyena dengan telaten. Sesekali wajahnya berubah sendu ketika hyena
berguman memanggil eommanya.. sempat terbesit di pikiran kimbum untuk
mempertemukan hyena dengan soeun. Tetapi segera ia tepis pikiran itu.. ia tetap
melamun sampai tak menyadari siwon dan juga sang istri yoona sudah berada
didepannya.
‘’bum…
kimbum..’’ panggil siwon seraya menyentuh pundak kimbm,
‘’eh
… oh kau hyung… bisakah kau periksa hyena…’’ pinta kimbum
‘’tentu…’’
ucap siwon seraya mengeluarkan stetoskop yang ia bawa. Dan mulai memeriksa
hyena. Di saat siwon memeriksa tiba-tiba hyena berguman ‘’eomma..’’ siwon dan
yoona terkejut kemudian menatap kimbum seakan meminta penjelasan.
‘’dia
selalu berguman seperti itu hyung…’’ ujar kimbum seakan mengerti dengan perkataan
kimbum., yoona dan siwon mengangguk.
‘’aku
ingin berbicara denganmu berdua diluar bum..’’ pinta siwon dan diangguki oleh
kimbum.
‘’yoona…
tolong kau gantikan kompresannya’’ tanpa mendengar jawaban yoona , siwon
mengajak kimbum keluar dari kamar hyena meninggalkan yoona yang sedang merawat
hyena.
*****
Siwon menatap kimbum yang sedang
menunduk kemudian siwon menyerahkan sebuah kartu nama kepada kimbum.
‘’hubungi
dia bum… hyena membutuhkannya… buang dulu semua egomu… kau bukan hanya seorang namja…
tapi kau juga seorang appa… apa kau tega membiarkan hyena menyimpan kerinduan
seperti itu hingga ia sakit… dia semakin hari semakin bertambah dewasa… dan
disaat itu, kamu tidak bisa selamanya menyembunyikan eommanya…’’ oceh siwon
panjang lebar.
‘’aku
… aku ingin sekali memaafkannya dan mempertemukannya dengan hyena… tapi, aku
masih belum siap dan juga aku belum bisa memaafkannya dimasa lalu…’’ lirih
kimbum
‘’aku
tahu… tapi ini demi masa depan hyena… dia akan terus menyimpan rindu seperti
ini…dan pada akhirnya dia akan terus menerus sakit bum.. ’’ ucapan siwon
membuat kim bum menghela nafas.
‘’baiklah…’’
ucap kimbum seraya menulis no soeun yang berada dikartu nama itu dan ketika
akan menghubungi no itu kim bum ragu… tetapi demi sang putri ia harus
menghubungi wanita di masalalunya ini.
‘’yeoboseyo..’’ terdengar suara lembut yang menjawabnya.
‘’yeo…yeoboseyo…’’
ucap kimbum ketika mendapat tatapan tajam dari siwon.
‘’maaf…. Nugu..[siapa]?’’ ucap soeun
‘’kim…
kim sang bum’’ ucap kimbum dingin.
‘’apa …? ’’suara soeun terdengar kaget setelah mengetahui siapa yang
meneleponnya.. karena kim bum bertele-tele akhirnya siwon mengambil hp kimbum
dan berbicara pada soeun agar ia datang ke apartemen kim bum karena hyena
sakit. Soeun mengiyakan dan menutup sambungan telepon itu. Sedangkan kimbum
mengacak rambutnya kasar dan berjalan menuju kamarnya.
‘’mau
kemana kau bum ..?’’ teriak siwon
‘’mandi…’’
jawab kimbum singkat
*****
Soeun datang keapartement kim bum
tepat disaat kimbum selesai mandi, mereka saling bertatapan sejenak kemudian
kimbum membuang muka dan berkata dengan dingin kepada soeun ‘’dia berada
dikamarnya..’’ soeun mengangguk dan berjalan pelan kearah pintu yang ditunjuk
kimbum.
Ketika soeun membuka pintu kamar hyena. Ia
melihat gadis kecil yang ia yakini hyena bersama wanita cantik dan juga siwon.
Gadis kecil itu sudah sadar dan tengah memakan bubur disuapi oleh yoona. Ketiga
orang itu belum sadar ketika soeun sudah memasuki kamar hyena…
‘’’oppa…’’ panggil soeun. Dan ketika itu
pula siwon menoleh kearah soeun dan tersenyum miris. Yoona membalikkan badannya
dan membungkukkan badannya kearah soeun ‘’choi yoona imnida, istri siwon oppa’’
ujar yoona seraya tersenyum manis dan dibalas tersenyum oleh soeun.
‘’kita keluar saja chagi.. biarkan soeun
yang menyuapi hyena.. bukankah itu tugasnya’’ ucap siwon sinis seraya menarik
yoona keluar dan meninggalkan soeun serta hyena yang bingung.
‘’ahjumma siapa ?’’ Tanya hyena
‘’ahjumma.. ahjumma…’’ soeun memejamkan
matanya dia menggit bibir bawah dan berfikir keras untuk menjawab pertanyaan
hyena.
‘’dia eommamu hyena…’’ ucap kim bum yang
tiba-tiba memasuki kamar hyena. Dia duduk disamping hyena seraya menggenggam
tangan hyena dan tersenyum lembut. ‘’benarkah… ? dia eomma hyena…?’’ ujar hyena
lagi dan diangguki oleh kimbum. ‘’eomma….’’ Teriak hyena seraya berlari memeluk
soeun. Soeun menangis dan menjongkokkan dirinya agar sejajar dengan hyena, ia
memeluk putri yang selama ini ia tinggalkan hanya untuk mengejar karirnya. Ia
mentap bola mata hyena yang sangat mirip dengan mata yang ia punya dan mengelus
lembut pipi hyena dan kembali memeluknya. Kim bum yang melihatnya membuang muka
dan menatap jendela kamar hyena yang memperlihatkan malam yang penuh bintang.
*****
‘’kau belum bisa menerima kehadirannya bum…
?’’ Tanya siwon ketika kim bum baru saja keluar dari kamar hyena.
‘’entahlah hyung… perasaan sakit ini lebih
dominan. hingga ketika aku ingin memaafkannya tiba-tiba kilasan masa lalu itu
kembali muncul dan membuatku kembali membencinya,,, seberapa kuat aku berusaha
aku… aku tetap tidak bisa memaafkannya…….’’ Ucap kimbum seraya memegang dadanya
yang terasa nyeri.
‘’aku tahu itu.. tapi setidaknya
berusahalah… demi hyena… dia membutuhkan soeun.. ’’
‘’aku tahu… aku tahu itu.. tapi hatiku
sakit hyung… aku.. aku sakit’’ potong kimbum dengan air mata yang mengalir dari
matanya dan perlahan mengalir ke pipinya. Siwon yang melihatnya memeluk kimbum.
‘’cobalah… aku dan yoona pulang dulu..
berfikirlah dengan jernih bum… aku tahu kau masih mencintainya dan juga aku
yakin soeun juga mencintaimu…’’ bisik siwon seraya melepas pelukannya dari
kimbum dan berjalan kearah yoona yang duduk di sebelah mereka kemudian meninggalkan
apartement kimbum.
*****
Kim bum yang sedang berbaring dikamar
mencoba memejamkan matanya tetapi ketika memejamkan matanya tiba-tiba perkataan siwon teringat olehnya.
‘’kau
belum bisa menerima kehadirannya bum… ?’’
‘’aku tahu
itu.. tapi setidaknya berusahalah… demi hyena… dia membutuhkan soeun.. ’’
‘’cobalah…
aku dan yoona pulang dulu.. berfikirlah dengan jernih bum… aku tahu kau masih
mencintainya dan juga aku yakin soeun juga mencintaimu…’’
Kimbum
memijatkan kepalanya yang pusing. Ia bangkit dan melangkahkan kakinya menuju
dapur dan meminum segelas air putih. Kemudian ia kembali berjalan. Bukan. Bukan
kearah kamarnya tetapi kearah kamar hyena. Perlahan tapi pasti kim bum membuka
pintu kamar hyena. Dan berjalan menuju ranjang tempat hyena dan soeun tertidur.
Kim bum membelai lembut rambut hyena kemudian menyentuh dahi hyena dan
merasakan bahwa tubuh hyena yang tadi panas mulai menurun.kemudian kim bum
menatap wanita yang tidur disamping sang anak. Ia menatap wanita itu dengan
mata yang seperti menyiratkan kekecewaan.
‘’setelah kejadian dimana kau menjual hyena.
Disaat itulah aku menganggapmu mati soeun…. Tapi kenapa sekarang kau harus
kembali ? KENAPA DISAAT AKU SUDAH MULAI BISA MENGHAPUS RASA CINTA INI ? KENAPA
SOEUN ?’’ Teriak kim bum dalam hati dengan air mata yang siap tumpah dari
matanya kemudian ia meninggalkan kamar hyena tanpa menutupnya kembali.
*****
Soeun
menggeliatkan badannya ketika cahaya sang mentari mengenai matanya. Tak lama ia
terbangun dan menatap kearah sebelahnya. Didapatinya sang putri yang masih
terlelap dalam tidur. Dia tersenyum dan menempelkan punggung tangannya di dahi
hyena. Senyum bertambah lebar ketika mengerti bahwa kondisi sang putri kembali
normal. Kemudian dia beranjak dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar hyena
.
soeun menuju kearah dapur dan membuka kulkas untuk mencari bahan yang bisa ia gunakan untuk memasak. Setelah merasa bahan yang ia cari sudah lengkap, so eun memulai memasak.
soeun menuju kearah dapur dan membuka kulkas untuk mencari bahan yang bisa ia gunakan untuk memasak. Setelah merasa bahan yang ia cari sudah lengkap, so eun memulai memasak.
****
Kim bum menggeliat
pelan ketika indera penciumannya mersakan bau masakan, ia mengerjabkan matanya
dan beranjak dari kasur menuju dapur. Kimbum hanya melihat so eun yang memasak
tanpa berniat menegur soeun. Namun tanpa kim bum sadari, soeun menyadari
kehadiran kim bum.
“oppa.. kau sudah bangun ?”Tanya so eun tanpa membalikkan badannya yang membelakangi kim bum.
“ne…”jawab kim bum dingin.
“oppa.. kau sudah bangun ?”Tanya so eun tanpa membalikkan badannya yang membelakangi kim bum.
“ne…”jawab kim bum dingin.
Tak berapa
lama so eun telah selesai memasak dan kim bum pun sudah kembali kekamarnya
untuk mandi. Soeun berjalan pelan menuju kamar hyena dan membangunkan hyena.
Dengan sabar soeun membangunkan hyena. Setelah hyena bangun soeun memandikan
hyena dan memakaikannya seragam sekolah. Kemudian soeun menyuruh hyena menuju
ruang makan terlebih dulu karena soeun ingin menyegarkan badannya.
*****
“kau akan sekolah ?” Tanya kim bum ketika
melihat hyena yang mengenakan seragam.
“ya eomma berjanji akan mengantarku hari
ini…”ucap hyena ceria.
“benarkah ?” Tanya kim bum dan diangguki oleh
hyena
“hyena senang ?” Tanya kim bum kembali
“hyena senang sekali appa,, hyena nanti akan
mengenalkan eomma ke teman-teman hyena agar hyena tidak diolok lagi.” Ucap
gadis kecil itu dengan nada semangat.
Tiba-tiba soeun datang dan duduk didepan
hyena.
“hyena mau makan apa ? biar eomma ambilkan !”
ucap soeun ketika melihat hyena akan mengambil nasi.
“hyena mau nasi goreng dan telur gulung itu
saja eomma.” Ucap manja hyena
“arra… ini, silahkan dimakan !” ucap soeun.
Kemudian soeun mengalihkan pandangannya kearah kimbum.
“oppa, mau aku ambilkan ?” Tanya so eun ragu
“sama seperti hyena” ucap kim bum yang secara
tidak langsung menerima tawaran soeun yang membuat soeun tersenyum manis.
“ini oppa, silahkan dimakan !” ucap soeun.dan
soeun kembali mengambil makanan dengan menu yang sama untuk ia makan sendiri.
****
“appa.. aku berangkat dulu,,,”ucap hyena
ketika berada di tempat parkir di depan mobil soeun.
“berhati-hatilah” ucap kimbum seraya mengecup
kening sang anak.
“bye appa…” ucap hyena ketika ia akan menaiki
mobil soeun dan melambaikan tangannya.
“oppa aku berangkat dulu” pamit soeun yang
diangguki oleh kim bum.
****
“bagaimana keadaan hyena ?” Tanya yoona
ketika ia mengantarkan berkas keruangan kim bum.
“dia sudah membaik, bahkan dia sudah mulai
aktif sekolah“ ucap kim bum seraya menandatangani berkas yang baru saja yoona
berikan.
“apa ? kenapa oppa mengijinkannya ?” Tanya
yoona kembali.
“ia ingin diantar eommanya ke sekolah. Aku
tidak berani menolak kemauannya.” Ucap kim bum tetap focus terhadap berkas yang
diberikan yoona.
“aku tahu perasaan hyena, meskipun ia masih
balita ia tetap mempunyai hati, .. oppa, tak bisakah kau memaafkan so eun eonni
.. beri dia satu kesempatan ! setidaknya demi hyena.”mohon yoona
“aku akan memfikirkannya” ucap kim bum seraya
menyerahkan kembali berkas yang baru saja ia tanda tangani.
“baiklah.. ” ucap yoona seraya keluar dari
ruangan kimbum
****
Setelah
mengantar hyena, So eun menuju sebuah butik. Ketika ia memasuki butik itu, semua
pelayan membungkuk kearahnya.
“tolong bawakan baju putih itu
keruanganku”ucap soeun pada salah satu pelayan yang membungkuk kearahnya.
“baik nona..” ucap pelayan itu.
So
eun kini menjadi seorang desaigner ternama di seoul maupun diluar negeri sekalipun.
Kepergiannya dulu kini mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Gelar master
sudah ia miliki. Sebenarnya ia kembali ke seoul hanya ingin mengunjungi salah
satu cabang butiknya yang berada disini, karena sebenarnya pusatnya berada di
prancis. Namun tanpa ia duga, kembalinya ia ke seoul membuatnya bertemu dengan
sosok yang ia benar rindukan. Bukan hanya itu ia bahkan bertemu dengan anak
kandungnya yang sempat ia jual dulu. So eun mengingat saat ia diperkenalkan
oleh hyena kepada teman-temannya.
FLASHBACK
Mobil
so eun kini telah berhenti tepat di depan pagar sekolah hyena. Soeun turun dari
mobil begitu pula hyena. Ia mengantarkan sang putri masuk sampai kedalam
kelasnya. Disana ia diperkenalkan oleh hyena kepada teman-temannya. Hyena
berucap “lihatlah, aku membawa eommaku kemari. Jadi kalian jangan pernah lagi
mengolokku tidak mempunyai ibu…aku mempunyai ibu, bukan hanya kalian” ucapan
polos hyena membuat soeun ingin menangis. Soeun tak menyangkah jika putrinya
sampai diolok oleh teman-temannya hanya karenanya.
FLASHBACK END
So
eun menghapus air mata yang perlahan turun dari mata indahnya ketika terdengar
suara pintu diketuk yang diyakini soeun adalah pelayan yang tadi sempat So eun
mintai tolong.
“masuk” ucap soeun dan sang pelayan
menyerahkan kain putihitu kemudian membungkuk member hormat pada so eun.
“terima kasih.. ” ucap so eun serya tersenyum
manis kepada sang pelayan dan diangguki oleh sang pelayan seraya keluar dari
ruangan soeun.
****
“hyena…”panggil soeun ketika ia melihat sang
putrid yang barusaja keluar dari kelasnya.
“eomma..” hyena berlari kearah soeun dan
langsung memeluk soeun.
“apa kau senang eomma menjemputmu ?” tanya
soeun
“tentu saja aku senang.. biasanya siwon
ahjussi yang menjemputku” ujar hyena
“siwon ahjussi sedang sibuk, jadi eomma yang
menjemputmu.. kajja, kita kekantor appamu..”
****
Kini
So eun dan Hyena telah berada di dalam ruangan kimbum, soeun menyuapi hyena
makanan yang tadi ia beli seraya menunggu kim bum kembali dari ruang rapat
direksi.
“eomma… apa eomma akan pergi lagi seperti
dulu ? ” Tanya hyena yang mampu membuat Soeun bingung.
“eomma kenpa diam saja ? apa eomma akan pergi
meninggalkan hyena dan appa lagi ?” hyena kembali bertanya dengan mata yang
berkaca-kaca.
So
eun tak menjawab, ia bingung harus menjawab apa .. karena sesungguhnyapun ia
harus kembali ke prancis dalam waktu 2hari ini. So eun menggigit bibir bawahnya
bingung. Sesungguhnya ia tak ingin
kembali ke prancis, namun ia harus kembali. Jika tidak maka jadwal yang
disusun sekretarisnya akan hancur.
“eomma harus pergi 2 hari lagi hyena, tapi
hyena tidak usah bersedih. Eomma janji akan kembali.. ” namun tak disangka oleh
soeun kini hyena menangis dengan keras bahkan soeun pun bingung harus dengan
cara apa untuk menenangkannya.
Tiba-tiba
kim bum masuk dengan wajah yang seperti menahan marah, ya… kim bum mendengar
semuanya, keputusan yang telah ia pikirkan untuk kembali bersama so eun kini ia
tarik kembali. Kim bum memeluk hyena yang masih menangis. Ketika dirasakannya
tangisan hyena mereda kim bum melepaskan pelukannya dan menatap mata sang
putrid dalam.
“hyena dengarkan appa ! eomma memang harus
pergi, tapi bukankah masih ada appa? Hyena bukankah pernah bilang ‘jikapun eomma
pergi kembali setelah bertemu hyena, meskipun hanya satu hari hyena tak
masalah’ bukannya hyena berucap seperti itu kepada appa.. lalu
kenapa sekarang hyena seperti ini.. jawab appa hyena” ujar kim bum. Dilihat
sang anak menunduk. Hyena. Dia bingung harus menjawab apa.
“appa…”lirih hyena lemah kemudian hyena tak
sadarkan diri yang membuat kim bum dan soeun terkejut.
“lepaskan tanganmu dari hyena soeun” ucap kim
bum dingin ketika melihat soeun akan menyentuh hyena.
“oppa” lirih soeun menyesal.
Apa gunanya menyesal !
Seharusnya kau berfikir
dahulu sebelum mengatakan sesuatu !
Hyena itu masih kecil ! hatinya mudah terluka!
Kau juga bodoh ! apa kau
tidak mengerti !
Bahkan orang yang kau buang
kini telah memberimu kesempatan..
Tapi kau menyia-nyiakannya..
Kau bodoh soeun !
“yoona…”
teriak kim bum dari dalam ruangan.
“ad”
kalimat yoona terpotong ketika ia melihat hyena yang tak sadarkan diri
“cepat
panggil siwon hyung.. hyena.. hyena kehilangan kesadarannya.. cepat yoona..”
panic kim bum dan tak terasa air mata kini jatuh dari pelupuk matanya. Ia
sakit, disaat ia akan kembali mempercayai seseorang yang dulu menghianatinya.
Seseorang itu kembali berhianat. Bagaimana perasaan kalian jika kalian berada
di posisi kimbum ? marah ? itu jelas,, bertahun-tahun kim bum kehilangan sosok
so eun dengan mudahnya so eun kembali dan menyakitinya kembali.
****
Siwon menatap so eun dan kim bum
tajam. Namun yoona sang istri menenangkannya. Yoona mengerti akan tingkah sang
suami. Jika seperti ini siwon benar-benar marah pada kim bum dan yoona. Ia
menggenggam tangan siwon dan menyuruhnya duduk.
“
apa yang terjadi pada hyena hyung ?” Tanya kim bum lirih
“apa
yang terjadi ?” tanpa memperdulikan ucapan kim bum, siwon malah balik bertanya.
Tidak ada suara yang menjawab hanya genggaman tangan sang istri yang semakin
erat.
“apa
yang terjadi ?” siwon mengulang pertanyaannya, bahkan ia tak memperdulikan
tangan sang istri yang menggenggamnya. Ia terlalu emosi. Dengan waktu yang taqk
terhitung 1 detik, kini soeun telah
bersujud dibawah kaki siwon.
“maaf..
maaf kan aku oppa.. ini salahku..maafkan aku oppa” ujar yoona dengan tangisan
yang tak bisa ia tahan.
Plakk..!!!
Tangan siwon yang tadi beraa digenggaman
sang istri itu kini tengah menampar soeun. Tidak siwon pedulikan bibir tepi so
eun yang sedikit mengeluarkan darah dan pipinya yang memerah. Ia begitu marah.
Hyena keponakannya yang dulu ceria menjadi seperti ini. Barusaja ia memeriksa
hyena namun tidak ada yang terluka dari hyena, hanya saja siwon menyimpulkan
bahwa hyena merasa tertekan dan banyak pikiran. Untuk balita seusianya itu
tidak diperbolehkan karena itu akan mempengaruhi mental nya ketika io beranjak
dewasa, atau ia akan mempunyai trauma psikis yang selalu ia kenang.
Yoona dan kim bum tidak menyangkah bahwa
siwon akan menampar soeun, kim bum dan yoona terkejut namun mereka hanya bisa
diam. Siwon melakukan ini bukan tanpa alasan. Mereka tahu itu.
“kau
tahu apa yang barusaja kau lakukan soeun?” bentak siwon emosi. bahkan ia tak
memperdulikan jika sekantor tahu bahwa ia sedang marah.
“maaf
oppa..” hanya kalimat itu yang bisa soeun ucapkan
“seharusnya
kau tak usah kembali kesini. Jika kau tambah memperburuk kodisi hyena, pergi …
aku bilang pergi dari sini..” bentak siwon kasar.
Perlahan soeun mengambil tas tangannya
dan berjalan menuju pintu tetapi ia membalikkan badannya untuk melihat sang
anak yang masih tak sadarkan diri . Setelah cukup puas ia melihat kim bum yang
hanya menundukkan kepalanya.
“siwon
oppa, yoona eonni, kim bum oppa… maafkan aku” ucap soeun seraya keluar dari
kantor kimbum.
****
So
eun terus berlari, tak ia pikirkan apa
kata pegawai dikantor kimbum.ia hanya berlari dan terus berlari. Ia menyesal
kenapa ia harus berkata seperti itu kepada sang anak. Bukankah pekerjaan bisa
ditunda, sungguh soeun menyesal.
****
4 tahun kemudian.
“what you will tell baby?” Tanya kim bum pada
hyena.
Mereka
baru saja kembali dari Singapore untuk mengobati hyena. Yah.. betul kata siwon.
Hyena akan mengalami gangguan jiwa namun berkat psikiater terkenal di Singapore
, kini hyena kembali seperti dulu. Ceria dan selalu tersenyum.
“appa see rearwardly” ucap hyena seraya
menunjuk apa yang ia lihat.
“so eun” gumam kimbum ketika melihat siapa
yang baru saja keluar dari pintu penerbangan jurusan perancis itu.
“eooma..!” teriak hyena. Namun karena bandara
yang sangat ramai soeun tidak mendengarnya. Hyena mengejar soeun dan
meninggalkan koper kecil yangtadi ia bawa.
“hyena” teriak kim bum khawatir ketika
melihat hyena berlari. Ia segera menyusul hyena.
****
“eomma..” ucap hyena ketika mereka (hyena,
kim bum, dan soeun) berada di sebuah café. So eun hanya menunduk. Sejujurnya ia
ingin sekali memeluk hyenan namun ia takut . ia takut kembalimenyakiti perasaan
sang anak dan juga kim bum.
“so eun , bagaimana kabarmu ?’’ ujar kim bum
“b baik” ujar soeun gugup
“tidak usah gugup seperti itu so eun.” Ujar
kim bum ketika melihat soeun yang tengah gugup berhadapan dengannya.
“appa…eomma have returned, so fulfil your
promise !”
“of course baby..”
“so eun,, will you marry me ?” pertanyaan kim
bum membuat soeun mengangkat wajahnya
“apa ?”
“demi hyena.. maukah kau menikah denganku ?”
kembali kim bum bertanya yang membuat soeun meneteskan air mata dan perlahan
mengangguk.
Kini
kim bum bukan lagi seorang remaja yang labil, kini ia menjadi sosok yang
dewasa. Ia memaafkan so eun dan kembali memberi kepercayaan padanya. Tidak bisa
kimbum dan so eun pungkiri bahwa rasa cinta itu masih melekat meskipun telah
beberapa kali dihianati. Begitu pula
hyena kini ia senang karena membuat orang tuanya kembali bersatu.
Sesekali jangan kau berani
menghianati kembali..
Karena sesungguhnya tidak
akan pernah kembali lagi kepercayaan dan peluang untuk mengizinkanmu kembali
masuk kedalam kehidupan mereka.
Seharusnya kau beryukur
karena tuhan memberi beberapa kali kesempatan meskipun kau telah
menyia-nyiakannya sebelumnya,.
SEMOGA KALIAN BERBAHAGIA
EPILOG
“kini
aku akan mencoba kembali membangun keluarga dulu sempat runtuh… Tuhan terima
kasih , kau telah memberiku dua malaikat. KIM SO EUN DAN KIM HYENA.. aku
menyayangi dan mencintai kalian”
_KIM SANG BUM_
“tuhan
terima kasih kau telah memberiku kesempatan. Aku berjanji takkan pernah
menyia-nyiakan kesempatan ini… tuhan .. terima kasih”
_KIM SO EUN_
“tuhan
berkatilah keluargaku.. biarkan appa dan eomma kembali bersatu, ”
_KIM HYENA_
Kini
mereka saling berpelukan dan air mata kebahagiaan keluar dari bola mata mereka.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar